Bahaya Ganja: Risikonya Tak Bisa Diabaikan

Gangguan Otak & Fungsi Kognitif

  • THC dapat merusak memori, perhatian, dan kemampuan belajar—terutama pada remaja, karena otak mereka masih berkembang suntik4d
    Penggunaan jangka panjang berisiko menurunkan IQ dan menyebabkan struktur otak yang menyusut, seperti pada hippocampus dan amygdala .

    Masalah Kardiovaskular
  • Konsumsi ganja meningkatkan detak jantung hingga 20–50 denyut/menit dan tekanan darah, menambah risiko serangan jantung dan stroke—kecuali untuk orang dengan penyakit jantung

    Pembuluh darah yang meradang juga bisa menyebabkan efek seperti mata kemerahan

    3. 🫁 Gangguan Pernapasan
  • Menghirup asap ganja memicu bronkitis kronis, iritasi tenggorokan, batuk berkepanjangan, dan peningkatan risiko infeksi atau PPOK

    Meski tidak seteruk rokok, asap ganja juga mengandung zat karsinogenik seperti tar dan karbon monoksida

    4. 🤰 Dampak pada Kehamilan & Reproduksi
  • THC dapat menembus plasenta; penggunaan ganja saat hamil dikaitkan dengan bayi lahir prematur, berat badan rendah, serta gangguan perkembangan otak janin

    5. 🛡️ Sistem Imun & Kekebalan Tubuh
  • THC dapat menekan sistem kekebalan, meningkatkan risiko infeksi dan berbagai penyakit, termasuk kanker paru atau infeksi saluran pernapasan .

    6. 🧠 Kesehatan Mental & Psikologis
  • Penggunaan ganja jangka panjang bisa menimbulkan kecemasan, depresi, bahkan psikosis seperti halusinasi atau delusi—khususnya bagi individu dengan riwayat mental atau remaja

    Sindrom putus zat umum terjadi: insomnia, perubahan mood, penurunan nafsu makan, dan cravings

    7. 🚨 Overdosis Psikoaktif & Gejala Berat
  • Walau kematian langsung jarang, pengguna ganja bisa mengalami kebingungan, paranoia, muntah hebat (Cannabinoid Hyperemesis Syndrome), atau gejala psikotik berat

    📌 Dampak Sosial & Ekonomi
  • Ketergantungan ganja dapat menurunkan motivasi akademis dan profesional, menimbulkan isolasi sosial, konflik keluarga, dan kerugian produktivitas—serta beban biaya kesehatan tambahan

    Di Indonesia, ganja masih tergolong narkotika golongan I dan penggunaannya ilegal; BNN dan MK menolak legalisasi medis tanpa regulasi ketat

    ✅ Kesimpulan & Saran
  • Meskipun ada potensi manfaat medis, risiko penggunaan ganja—terutama tanpa pengawasan—sangat serius, meliputi:
  • Kerusakan otak dan sistem saraf
  • Gangguan pernapasan dan jantung
  • Dampak negatif pada reproduksi dan perkembangan janin
  • Risiko mental dan sosial yang signifikan
  • 🧭 Pencegahan & Solusi:
  • Edukasi sejak dini tentang dampak negatif ganja.
  • Hindari lingkungan yang memudahkan akses ganja.
  • Jika sudah menggunakan, segera konsultasi ke tenaga medis atau rehabilitasi.
  • Terapkan regulasi terbatas untuk penggunaan medis melalui riset dan perizinan ketat di Indonesia.



STAY UPDATED

Subscribe to our newsletter.

Receive news about the financial world directly in your email inbox.

Related posts